Indonesia pada zaman dahulu merupakan negara atau bangsa yang menjadi tujuan utama bangsa lain melakukan penjajahan. Banyak khas atau kekayaan yang dimiliki Indonesia yang menarik perhatian para bangsa kolonial. Dampak penjajahan bangsa Eropa dapat terkena di berbagai bidang seperti bidang politik, budaya, sosial, ekonomi, dan pendidikan.
Bangsa Eropa tentunya membawa pengaruh bagi sistem politik di Indonesia. Pada bidang politik, dikatakan bahwa Indonesia sangat bergantung terhadap pemerintahan asing dan juga penanaman investasi oleh negara asing. Selain itu, keadaan politik di masa penjajahan bangsa Eropa adalah mereka menerapkan sistem indirect rule ( sistem pemerintahan tidak langsung ) yang merupakan kondisi dimana diangkatnya pejabat-pejabat seperti bupati, gubernur, dan menteri.
Indonesia menganut sistem trias politika yang artinya pengelompokan kekuasaan negara atas kekuasaan legislative, eksekutif, dan yudikatif. Namun, sejak berakhirnya orde baru dan dimulai dengan periode reformasi, setiap pemilu di Indonesia dianggap bebas dan adil atau bisa dibilang politik liberal. Nyatanya sampai sekarang, di Indonesia masih banyak kasus korupsi, penggelapan dana, pungutan liar yang dapat mengganggu kesejahteraan rakyat. Bisa dibilang bahwa pada saat ini sistem politik di Indonesia hanya diduduki oleh para kaum elit. Di saat pemilu, semua siaran di tv akan menunjukkan segala harta kekayaan para calon-calon pejabat. Anggapannya jika kekayaan pemimpin sangat tinggi, maka kesejahteraan negaranya semakin membaik. Ekonomi kelas bawah, terancam tidak bisa masuk partai politik dikarenakan biaya untuk kampanya sangatlah besar.
Maraknya kasus suap di Indonesia sudah tidak diherankan lagi. Bahkan mereka sudah tidak memiliki rasa malu untuk menyebar luaskan video penyuapan di media sosial. Target penyuapan sendiri adalah masyarakat kecil dengan ekonomi kelas bawah. Masyarakat kecil ini dianggap mereka akan memilih mereka sebagai calon-calon pemerintahan. Serakah, bukan lagi hal yang ditutup-tutupi. Kaum elit sendiri, biasa merampas hak rakyat hanya demi menambah kekeayaan mereka supaya bisa mengembangkan politik di Indonesia. Contoh kecilnya saja, para karyawan dipaksa untuk lembur agar pendapatan toko meningkat. Contoh lainnya adalah, para petani disuruh untuk menanam lebih banyak rempah supaya bisa diekspor ke luar negeri. Kaum-kaum tersebut layaknya seorang diktator dari negaranya sendiri. Jadi, bisa dibilang bahwa keadaan politik di Indonesia masih memburuk.
Pola pikir dapat menjadi cara untuk mengubah sistem atau tata kerja politik di Indonesia. Persaingan antara pekerja seharusnya persaingan yang sehat. Masyarakat sebaiknya dianggap teman yang dapat menjadi acuan pemerintah dalam memajukan bangsanya.
Sumber : Kompasiana.com