Anggota Komisi I DPR Muhammad Farhan meminta politikus Indonesia tidak menggunakan isu Palestina untuk kepentingan politik lokal. Hal itu senada dengan pernyataan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
“Saya setuju saya menghormati Pak Mahmoud Abbas,” kata Farhan dalam diskusi bertema ‘Dampak Global Perang Hamas-Israel‘, Rabu, 18 Oktober 2023.
Di sisi lain, Farhan mengatakan biaya operasional perwakilan Palestina di Jakarta dikeluarkan dari APBN Republik Indonesia. Menyusul itu, Duta Besar Palestina mengeluarkan surat imbauan kepada masjid-masjid di Indonesia agar pada saat khutbah Jumatan memberikan doa kepada Palestina korban perang.
“Ini kejadiannya minggu lalu. Padahal, tanpa perlu surat itu kita itu pasti ngedoain, kita pasti mendukung enggak perlu lah pakai seperti itu,” ujar anggota dewan dari fraksi NasDem itu.
Farhan mengaku panik saat mendapatkan surat imbauan tersebut. Dia khawatir penyebaran surat itu menjadi sebuah praktik diplomasi yang lazim.
“Maka, saya pertanyakan langsung kepada Menteri Luar Negeri (Retno Marsudi) dan saya langsung forward surat itu kepada Densus 88,” ungkap Farhan.
Farhan mengatakan dirinya melakukan itu dengan maksud memitigasi. Agar, jangan sampai surat imbauan sebaik apapun justru memicu kekhawatiran kelompok masyarakat Indonesia yang merasa minoritas.
“Karena sebetulnya Pak Duta Besar Palestina enggak perlu melakukan surat itu kita pasti mendoakan, kita tidak hanya mendoakan kita kirim orang lho ke sana,” ucap dia.
Bahkan, kata Farhan, Indonesia punya rumah sakit di Gaza yang saat ini tengah menderita. Farhan mengaku telah melayangkan surat protes atas surat imbauan itu ke Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
“Alhamdulillah Bu Menlu kemudian melakukan peneguran kepada perwakilan Dubes tersebut. Jadi, artinya jangan gunakan isu Palestina untuk kepentingan politik lokal. Palestina pun jangan menunggangi politik lokal untuk kepentingan dia,” tutur dia.
Sumber : Metro TV
