Mendekati tahun politik 2024, MPR RI melakukan upaya yang lebih intensif melalui berbagai wadah dan media untuk mengingatkan bangsa Indonesia agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan. Hal ini sangat penting mengingat kontestasi politik pada tahun 2024 akan sangat sengit, terutama dalam Pilpres.
Meskipun Pemilu 2024 akan dilaksanakan sekitar 8 bulan lagi pada bulan Februari 2024, namun suasana politiknya sudah dirasakan saat ini. Kompetisi akan sangat ketat.
Oleh karena itu, dia mengajak semua orang untuk saling menyadari pentingnya menjaga kesatuan dan persatuan negara kita. Tidak boleh terpecah belah, karena itu akan merugikan bangsa secara keseluruhan.
Hal ini diungkapkan saat membuka secara resmi Forum Komunikasi Publik (FKP) dalam acara Sarasehan Kehumasan MPR RI yang diselenggarakan oleh MPR bekerja sama dengan Pondok Pesantren As-Siddiqiyyah, di Gedung Mendopo Kesari, Jembrana, Bali, pada Senin (3/7/2023).
Acara ini juga dihadiri oleh Sekretaris Fraksi PKB MPR RI, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, STh.I, MM, Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antarlembaga Biro Humas Setjen MPR Indro Gutomo, SH, MH, Pimpinan Pondok Pesantren As-Siddiqiyyah Kabupaten Jembrana Bali KH. M Jaf’ar Shodiq, A.Pdi, Dewan Pembina Relawan Desa Nusantara, M. Surya Nata Putra, Mahamad Yunus, para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh budaya, serta masyarakat sekitar.
Menurut Siti Fauziah, pelaksanaan Sarasehan Kehumasan MPR ini bertujuan tidak hanya untuk mengenalkan MPR sebagai lembaga kepada masyarakat, tetapi juga sebagai upaya MPR untuk mengingatkan seluruh elemen bangsa, terutama generasi muda, agar tetap menjaga keberagaman dan eksistensi bangsa. Terlebih lagi, MPR merupakan Rumah Kebangsaan yang menjadi rumah bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Temanya sangat cocok dengan kondisi menjelang tahun politik 2024 di Bali,” kata Siti Fauziah.
Siti Fauziah juga menyampaikan bahwa kegiatan Sarasehan Kehumasan MPR ini diadakan dengan maksud mendekatkan MPR kepada para santri, masyarakat Indonesia.
Sumber: Times Indonesia