Home » Intens Jalin Komunikasi, AHY Dinilai Ingin Dipertimbangkan Jadi Cawapres Anies
Asia Featured Global News Indonesia News Politics

Intens Jalin Komunikasi, AHY Dinilai Ingin Dipertimbangkan Jadi Cawapres Anies

Getty

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dinilai ambisius menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan pada Pemilu 2024. Ini tampak dari gencarnya putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut melakukan pendekatan politik ke Anies.

“AHY dan Partai Demokrat paling intensif melakukan pendekatan komunikasi politik kepada Anies Baswedan untuk dapat dipertimbangkan sebagai pasangan calon di pemilihan presiden 2024,” kata Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro kepada Kompas.com, Jumat (27/1/2023).

Sejak Anies dideklarasikan sebagai capres oleh Partai Nasdem pada awal Oktober 2022 lalu, AHY dan Demokrat beberapa kali menggelar pertemuan dengan mantan Gubernur DKI Jakarta itu. AHY juga tak sekali dua kali sowan ke Surya Paloh, pimpinan tertinggi Nasdem, partai pengusung Anies.

Terbaru, AHY mengusulkan agar Demokrat, Nasdem, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membentuk Sekretariat Perubahan. Menurut Bawono, sekretariat bersama tersebut diusulkan demi mengunci rencana koalisi ketiga partai, sekaligus mengamankan kursi cawapres buat AHY.

“Pembentukan sekretariat bersama tersebut juga dapat dilihat sebagai cara agar kerja sama politik ketiga partai politik itu lebih terkonsolidasi dengan baik ke depan hingga hari H pemilihan presiden,” ujar Bawono. “Khusus bagi Partai Demokrat sendiri, tujuan lain pembentukan Sekretariat Perubahan boleh jadi juga ditujukan untuk terus menerus menggaungkan gagasan pasangan Anies-AHY agar dipertimbangkan untuk diusung oleh koalisi ketiga partai politik itu,” tuturnya.

Memang, kata Bawono, dari sejumlah nama, sosok AHY paling potensial sebagai cawapres Anies. Ini ditunjukkan oleh temuan sejumlah lembaga survei. Survei Indikator Politik Indonesia periode 1-6 Desember 2022 misalnya, memperlihatkan bahwa 28,0 persen basis pemilih Anies lebih memilih AHY sebagai bakal cawapres.

Temuan ini konsisten dengan survei Indikator dua bulan lalu yang menujukkan bahwa 28,6 persen pemilih Anies lebih memilih AHY sebagai calon RI-2 pada pemilu mendatang. Oleh karenanya, tak heran jika Demokrat ngotot ingin ketua umumnya menjadi pendamping Anies Baswedan. “Karena itu, memang tidak ada pilihan lain bagi Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera selain berkoalisi menghadapi Pemilu 2024,” tutur Bawono.

Sebagaimana diketahui, Demokrat telah menyatakan dukungannya untuk Anies Baswedan maju sebagai calon presiden (capres) Pemilu 2024. Langkah Demokrat ini menyusul Nasdem yang mendeklarasikan Anies sebagai capres pada Oktober 2022 lalu. “Bagi Demokrat, Mas Anies adalah tokoh perubahan dan perbaikan,” kata AHY dalam keterangannya, Kamis (26/1/2023).

Sejak lama, Demokrat, Nasdem, dan PKS mewacanakan pembentukan Koalisi Perubahan. Namun, kerja sama itu tak kunjung resmi hingga saat ini. Disinyalir, ketiga partai masih alot soal nama cawapres. Demokrat ingin AHY jadi calon RI-2, sementara PKS ingin Ahmad Heryawan yang mendampingi Anies Baswedan. Terbaru, AHY mengajak PKS menyerahkan ihwal cawapres ke Anies. Meski, diakui oleh AHY, Demokrat dan PKS ingin menjagokan kader masing-masing.

Oleh karena itu, pimpinan partai berlambang bintang mercy tersebut mengajak PKS dan Nasdem membentuk Sekretariat Perubahan. Langkah ini untuk membuktikan keseriusan dan komitmen ketiga partai dalam berkoalisi. “Koalisi Demokrat, PKS, dan Nasdem dipersatukan oleh visi dan semangat yang sama, senasib dan seperjuangan, untuk mengemban amanah rakyat yang menginginkan perubahan dan perbaikan pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” tutur AHY.

Sumber: Kompas

Translate