Kota Malang – Pondok Pesantren Imam al-Damanhuri Kota Malang menggelar Halaqoh Politik Santri. Ketua Gerindra Jatim Anwar Sadad menjadi narasumber utama dalam acara ini.
Di hadapan puluhan santri, Gus Sadad memberikan motivasi politik kepada mereka. Bahwasannya, para santri memiliki peran besar untuk perpolitikan Indonesia sejak dahulu.
“Peran santri untuk kemerdekaan, untuk politik negeri sangat besar. Signifikansi peran politikus santri semakin nampak di era reformasi ini dengan terpilihnya Gus Dur sebagai Presiden RI keempat,” kata Gus Sadad dalam keterangannya, Jumat (4/8/2023).
“Sejak saat itu santri menjadi magnet dan faktor determinan dalam kontestasi politik secara nasional,” tambahnya
Gus Sadad mengatakan di era kini, peran santri malah semakin besar dalam menentukan arah bangsa ke depan. Hal itu bisa dilihat dari banyaknya posisi strategis di eksekutif, kementerian, hingga level legislatif banyak diisi lulusan dari pondok pesantren.
“Pemilu 2024 ini memberikan ruang besar bagi para politikus santri untuk makin mengambil peran signifkan. Jangan minder, santri itu gagasan, pemikirannya jelas membawa Indonesia yang rahmatan lil alamin,” bebernya.
Wakil Ketua DPRD Jatim ini menuturkan bahwa kaum santri tidak lagi dipandang sebagai entitas yang hanya berperan untuk supporting semata, tetapi telah menjadi penggaggas dan penggerak.
“Peran inilah yang dalam perjalanan politik ke depan harus makin diperkuat,” tegasnya.
Oleh karena itu, dirinya mengaku merelakan waktu berkeliling ke ponpes-ponpes untuk bertemu para santri dalam rangka mentransformasikan gagasan politik yang digali dari nilai-nilai kesantrian.
Pria yang masuk bursa Cagub Jatim 2024 ini menilai kekuatan politik santri sebenarnya pada gagasan. Karena hal itu telah didalami di pesantren, melalui pesan-pesan tersirat dalam pelajaran sejarah, fikih, tafsir, hadis, dan lainnya.
“Karena adik-adik santri inilah penerus saya di masa yang akan datang. Teruslah berjuang, memperjuangkan gagasan yang untuk terus memberi kontribusi bagi Indonesia,” tandasnya.
Dalam Halaqoh yang berlangsung lebih dari dua jam itu diikuti oleh sekitar 50 peserta itu diikuti oleh santri-santri yang tengah mengikuti studi program pascasarjana di beberapa perguruan tinggi di Kota Malang.
Sumber : Detik.com