Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkapkan ada tiga skenario yang dapat diambil Partai Golkar di Pemilu 2024. LSI menilai jika Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto tidak menjadi capres atau cawapres, Airlangga dapat memperoleh posisi penting di pemerintahan selanjutnya.
Peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby menjelaskan skenario pertama yang dapat dilakukan oleh Partai Golkar di Pemilu 2024. Adjie menyebut Airlangga dapat menjadi cawapres dari bacapres Prabowo Subianto.
“Airlangga sebagai cawapres Prabowo. Bersaing dengan Erick Thohir, dan lainnya, yang juga disepakati oleh Muhaimin Iskandar (Cak Imin),” kata Adjie saat memaparkan hasil survei di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (19/6/2023).
Adjie menuturkan skenario kedua Golkar dapat membuat poros baru bersama PAN. Dia mengatakan jika PAN turut gagal mengusung Erick Thohir sebagai Cawapres Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto, maka dapat membuat poros baru dengan Golkar.
“Dengan harapan Pilpres dua putaran, walaupun kalah di putaran pertama, poros keempat akan ikut yang potensial menang di putaran kedua,” ujarnya.
Skenario terakhir, kata Adjie, Airlangga tidak menjadi capres atau cawapres. Namun, menurutnya Airlangga akan mengejar posisi penting di kabinet 2024.
“AH tak jadi capres atau cawapres, tapi memperoleh posisi penting seperti Luhut Panjaitan di era Jokowi. Kelebihan Airlangga membawa Partai Golkar, pengalaman di pemerintahan, sumber dana, kekuatan yang jarang dimiliki cawapres lain,” tuturnya.
Sumber : Detiknews