TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief mengkritik langkah Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang mengumpulkan para ketua umum partai politik koalisi pemerintah di Istana Negara, Jakarta Pusat pada Selasa malam, 2 Mei 2023. Menurut Andi, sikap Jokowi tersebut tidak etis.
“Ya tempat itu melambangkan kerja sebetulnya. Istana itu kan tempat presiden memimpin para bawahannya. Ketua umum pimpinan partai politik itu kan bukan bawahannya. Jadi menurut saya gak etis sih mempertontonkan itu di depan rakyat,” ujar Andi saat dikonfirmasi, Rabu, 3 Mei 2023.
Menurut Andi memang tidak ada peraturan yang melarang hal tersebut. Tetapi, Andi menilai langkah Jokowi itu secara etika kurang pas. Jika hanya ingin mengumpulkan para ketua umum partai, Jokowi disarankan menggunakan rumahnya atau di tempat yang tidak mengandung unsur negara.
“Silakan aja. Mau di kafe kek, mau di rumah ketua partai lain kek. Nah, kalau yang paling tepat itu menurut saya waktu pertemuan (silaturahmi) dengan ketua-ketua partai dengan Jokowi di kantor PAN, itu menurut saya yang paling tepat. Gak cocok kalau di Istana, dia kan presiden seluruh rakyat. Itu menyakiti hati rakyat,” kata Andi.
Pertemuan berlangsung dua jam
Pada Selasa malam, 2 Mei 2023, Presiden Jokowi melakukan pertemuan dengan enam ketua umum partai politik di Istana Negara, Jakarta, selama 2 jam lebih. Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto yang ikut dalam pertemuan menjelaskan kegiatan malam ini merupakan silahturahmi halalbihalal partai pendukung pemerintah.
“Dibahas mengenai tantangan capaian pembangunan dan tantangan ke depan,” kata Airlangga selepas pertemuan.
Menurut Airlangga, pertemuan ini lebih banyak membahas kondisi perekonomian ke depan. Selain itu, pembahasan juga menyangkut tantangan middle income trap alias jebakan kelas menengah. “Kami punya pemahaman yang sama 6 partai yang bertemu presiden hari ini,” kata dia.
Saat ditanya apakah ada pembahasan soal 2024 maupun deklarasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden, Airlangga enggan menjawabnya secara rinci. “Kami bicara isi pembangunan, jadi kalau masalah itu masing-masing partai,” kata dia.
Pertemuan ini melibatkan semua pimpinan partai koalisi. Selain Airlangga dan Prabowo Subianto, hadir pula Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Namun, Megawati hanya tersenyum dan melambaikan tangan setelah menyelesaikan pertemuan dengan Jokowi.
Berikutnya hadir Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.
Sumber: Tempo