Maraknya politik uang saat pemilu mendapat perhatian Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gresik. Kemarin, mereka mengelar diskusi bersama sejumlah politisi dan tokoh. Hal ini dilakukan untuk mencari jalan keluar terbaik bagi perkembangan demokrasi di Indonesia.
Dengan mengangkat tema Menolak Serangan Fajar, terlihat sejumlah akademisi, tokoh masyarakat, budayawan, politisi, serta penyelenggara pemilu, mengikuti diskusi di Kantor MUI Gresik.
Ketua Umum MUI Gresik KH Mansoer Shodiq mengatakan diskusi ini dalam rangka ikut merasakan keprihatinan dari masyarakat, terkait dengan maraknya serangan fajar.
“Besar harapan kami, agar berkumpulnya para tokoh Gresik ini, untuk mencari solusi atas masa depan demokrasi bangsa kita,” ujar Kiai Mansoer.
Kemudian FGD dilanjutkan dengan paparan materi oleh Ketua MUI Gresik Bidang Dakwah Prof Dr H Abdul Chalik, yang juga merupakan Guru Besar Ilmu Politik Islam dan Dekan FISIP UINSA Surabaya.
Prof Chalik memulai diskusi dengan menyuguhkan data, bahwa kenyataan demokrasi Indonesia saat ini masih berkutat pada demokrasi prosedural.
“Ke depan harusnya terus dikejar demokrasi substansial, yaitu proses demokrasi yang bisa melahirkan pemimpin yang benar-benar bisa menyejahterakan rakyat,” jelas Prof Chalik.
Sumber : Radar Gresik